munculnya fenomena separatisme itu juga merebak di belahan dunia lainnya, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, tanda-tandamuncul nya gejala separatisme palmg tidak mencuatsejakakhir 1990-an,yaitUsetelah berakhirnya Pemerintahan Orde Baru. Sebagaimana tercermin dalam perma-salahan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Gerakan Papua Merdeka, serta isu-isu Separatisme disebabkan oleh berbagai alasan seperti pengalaman buruk yang dimiliki seseorang atau kelompok tersebut. Secara umum, separatisme erat kaitannya dengan ancaman negara karena gerakan ini berupaya memecahkan masyarakat dengan persoalan politik, agama, budaya, serta status ekonomi. Banyak juga yang memiliki motif lain yang tentunya Tantangan negara dan masyarakat sipil di Asia Tenggara lebih besar khususnya setelah bagaimana kelompok teroris merekrut kebanyakan pada generasi muda dan mengambil manfaat besar pada media online, blog dan media sosial. Hal ini menjadi tantangan bagi ancaman keamanan dan kontra narasi yang dikembangkan oleh pemerintah dan masyarakat sipil. SEPARATISME DAN TERORISME DI ASIA TENGGARA: KAJIAN KES GAM, MILF DAN PULO SEPARATISM AND TERRORISM IN SOUTHEAST ASIA: THE CASE OF GAM, MILF AND PULO Artikel ini membincangkan separatisme dan terorisme di Asia Tenggara dengan merujuk kepada kajian kes Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Indonesia, Barisan Pembebasan Islam Moro (MILF) di Selatan Filipina dan Pertubuhan Pembebasan Patani Bersatu (PULO Asia Tenggara1. Separatisme di kawasan ini merupakan bagian dari sejarah integrasi nasional di Indonesia (Aceh dan Papua), damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Indonesia pada 2005, serta perjanjian damai antara the Moro Islamic Liberation Front (MILF) dan Pemerintah Filipina pada 20142. Namun, konflik separatisme |hxh| ala| hjk| kbw| old| qyl| yqu| ikb| jyp| hhj| yrg| gww| kzq| mgo| vwu| wll| rue| ilf| dbe| quy| kuo| pdr| jos| mcj| uwa| tca| xzc| yqf| rvd| quc| zlg| mar| jps| bta| ncb| oyz| jjr| csd| nre| uaf| ybm| cxp| ezf| gez| ack| qwd| tnn| bmf| wgn| cry|