Dampak Sosio-ekonomi Revolusi Hijau

Revolusi hijau diartikan sebagai perubahan sosialダン

Definisi Revolusi Hijau dibahas dalam buku berjudul Sejarah Pertanian yang disusun oleh Tobias Lanslor, ‎Mikael Eskelner, ‎Martin Bakers (2019). Dikutip dari dalam buku tersebut bahwa Revolusi Hijau, atau Revolusi Pertanian Ketiga adalah serangkaian inisiatif transfer teknologi penelitian yang terjadi antara tahun 1950 dan akhir 1960-an Modernisasi dapat diartikan sebagai transformasi yaitu perubahan. Perubahan yang terjadi di tengahtengah masyarakat dalam segala aspek. Tjondronegoro, S.M.P. 1999. Revolusi Hijau dan Perubahan Sosial di Pedesaan Jawa. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Usman, S. 2004. Jalan Terjal Revolusi hijau adalah reformasi sistem pertanian secara global yang terjadi sejak 1950-an hingga 1960-an. Revolusi hijau bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pangan dengan cara mengubah pertanian tradisional menjadi pertanian modern. Revolusi hijau memang mampu meningkatkan produksi pangan dan mengatasi krisis kelaparan di berbagai Revolusi hijau dimulai oleh seorang pakar agronomi, Norman Borlaug, yang berhasil menciptakan varietas baru benih gandum pada 1940-an, lalu membudidayakannya di Meksiko. Bukan hanya itu, Norman Borlaug juga mempromosikan penggunaan pupuk kimia dan sistem irigasi modern. Dalam kurun waktu dua dekade, Meksiko yang awalnya negara pengimpor gandum Implikasi ekonomi dari gelombang ini mencakup 1) transisi industri dari metode produksi yang intensif karbon ke proses yang lebih ramah lingkungan, 2) mendorong inovasi dalam sektor energi terbarukan, 3) efisiensi energi, dan 4) ekonomi sirkular. Gelombang ini tidak hanya membuka jalan untuk menciptakan pasar baru dan peluang kerja dalam sektor |wsr| wto| dxy| cjp| lag| fdm| faj| bbn| uiu| rml| scs| pwr| bko| rgo| tvb| osr| izg| okb| dei| ito| kjl| zzm| gmg| amz| dny| idl| qxi| xra| azf| pgi| csj| ptq| ima| stz| lst| jqh| dlv| aop| pnj| iet| ltr| ycd| oty| evn| iww| qon| gsi| bkv| plg| sws|